BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MYOMA UTERI DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO TAHUN 2013

xviii + 63 halaman + 4 tabel + 2 bagan + 3 diagram + 1 gambar + 9 lampiran

ABSTRAK

Latar Belakang: Myoma uteri merupakan kelainan tumor jinak ginekologis yang paling sering dijumpai, hampir sepertiga dari kasus ginekologi merupakan myoma uteri (Norwitz, 2007). Tumor ini paling sering ditemukan pada wanita umur 35 - 45 tahun (kurang lebih 25%) dan jarang pada wanita 20 tahun dan wanita post menopause. Wanita yang sering melahirkan, sedikit kemungkinannya untuk perkembangan mioma ini dibandingkan dengan wanita yang tak pernah hamil atau hanya satu kali hamil. Statistik menunjukkan 60% mioma uteri berkembang pada wanita yang tidak pernah hamil atau hanya hamil satu kali. Prevalensi meningkat apabila ditemukan riwayat keluarga, ras, kegemukan dan nullipara (Schorge et al., 2008).
Tujuan Penelitian: Untuk Mengetahui beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian myoma uteri di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto tahun 2013.
Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan case control. Sampel yang digunakan adalah purposive sampling, sampel penelitian ini adalah sebanyak 130 orang dengan pembagian 65 ibu myoma uteri dan 65 ibu tidak myoma uteri. Analisa yang digunakan analisa univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat dengan analisa chi square dan odd ratio
Hasil Penelitian: Ibu dengan kejadian myoma uteri sebanyak 65 ibu dan 65 ibu tidak myoma uteri, klasifikasi myoma uteri mayoritas myoma uteri submukosum sebanyak 42 ibu. Ibu tergolong dalam ibu primipara 76 ibu Sebagian besar ibu merupakan ibu tidak obesitas 76 ibu. Ada hubungan antara paritas ibu dengan kejadian myoma uteri. Ada hubungan antara IMT ibu dengan kejadian myoma uteri
Kesimpulan: Ada hubungan antara paritas dan IMT ibu dengan kejadian myoma uteri.


Daftar Pustaka: 22 (1992-2011)
Kata Kunci: Paritas, Myoma Uteri, Indeks Massa Tubuh