HUBUNGAN BUDAYA PATRIARKI DENGAN KEPUTUSAN WANITA PASANGAN USIA SUBUR MENJADI AKSEPTOR KB TUBEKTOMI DI DESA TONJONG KECAMATAN TONJONG KABUPATEN BREBES TAHUN 2014

xv + 52 halaman + 3 tabel + 2 bagan + 2 diagram + 11 lampiran

ABSTRAK

Latar belakang. Tubektomi merupakan salah satu metode kontrasepsi yang jarang diminati oleh wanita usia subur karena berbagai faktor yang mempengaruhi keengganan wanita usia subur menggunakannya. Salah satu faktor yang mempengaruhi keengganan wanita usia subur menggunakan metode tubektomi adalah faktor budaya dalam hal ini adalah budaya patriarki dimana kaum laki-laki sebagai pusat otoritas (kekuasaan), kedudukan lelaki yang lebih tinggi dari perempuan.
Tujuan. Mengetahui hubungan budaya patriarki dengan keputusan wanita pasangan usia subur menjadi akseptor KB tubektomi di Desa Tonjong Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes Tahun 2014.
Metode. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 56 responden. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan cluster random sampling. Analisis menggunakan uji chi square.
Hasil Penelitian. Sebagian besar responden menganut budaya patriarki (63,4%). Hasil uji chi-square diperoleh ? value 0,000 yang lebih kecil dari a (0,05). Karena ? < a (0,000 < 0,05) maka Ha diterima sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan budaya patriarki dengan keputusan wanita pasangan usia subur menjadi akseptor KB tubektomi di Desa Tonjong Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes Tahun 2014.
Kesimpulan. Ada hubungan antara budaya patriarki dengan keputusan wanita pasangan usia subur menjadi akseptor KB tubektomi di Desa Tonjong Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes Tahun 2014.


Kata Kunci : Budaya Patriarki, Wanita PUS, Tubektomi
Pustaka : 27 (2004 ? 2013)