HUBUNGAN ANTARA USIA KEHAMILAN POSTDATE DENGAN NILAI APGAR SCORE PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD GOETENG TARUNADIBRATA PURBALINGGA TAHUN 2013
xv + 48 halaman + 4 tabel + 2 bagan + 2 diagram + 11 lampiran


ABSTRAK

Latar Belakang: Persalinan postterm mempunyai risiko lebih tinggi daripada persalinan aterm, terutama terhadap kematian perinatal berkaitan dengan aspirasi mekonium dan asfiksia (Wiknjosastro, H. 2008). Persalinan pada kehamilan postterm atau serotinus merupakan faktor resiko dimana bayi yang dilahirkan dapat mengalami asfiksia yang bisa disebabkan oleh fungsi plasenta yang tidak maksimal lagi akibat proses penuaan mengakibatkan transportasi oksigen dari ibu ke janin terganggu (Pantiawati, 2010).
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara usia kehamilan postdate dengan nilai apgar score pada bayi baru lahir di RSUD Dr. R Goeteng Taroenadibrata tahun 2013.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan cross sectional design. Sampel yang digunakan adalah simple random sampling dan purposive sampling, sampel penelitian ini adalah sebanyak 80 orang dengan pembagian 40 ibu postterm dan 40 ibu aterm. Analisa yang digunakan univariat dan bivariate dengan analisa pearson product moment
Hasil: Rata-rata umur kehamilan adalah 40,8, nilai tengah 41,5, usia kehamilan terendah adalah 37 minggu dan tertinggi adalah 44 minggu. Rata-rata nilai apgar score pada bayi baru lahir adalah 7,4, nilai tengah 8, nilai minimum apgar score 5, dan nilai maksimum apgar score 9. Ada hubungan antara usia kehamilan dengan nilai apgar score pada bayi baru lahir.
Kesimpulan: Ada hubungan antara usia kehamilan postdate dengan nilai apgar score pada bayi baru lahir.

Daftar Pustaka: 19 (2002-2011)
Kata Kunci: Postdate, Nilai APGAR Skor