No image available for this title

KTI

Hubungan Olahraga Dengan Kejadian Premenstrual Syndrome Pada Remaja Putri Di SMA I Banjarnegara



HUBUNGAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN PRE MENSTRUAL SYNDROME PADA REMAJA PUTRI DI SMA N 1 BANJARNEGARA TAHUN 2014

xvi + 84 halaman + 5 tabel + 2 bagan + 2 diagram + 18 lampiran

ABSTRAK

Latar Belakang: Pre menstrual syndrome dapat dicegah dengan olahraga secara teratur. Olahraga dapat melancarkan peredaran darah, mengurangi ketegangan serta memunculkan perasaan gembira, tenang dan nyaman akibat rangsangan hormon endorphin dari dalam tubuh. Pada sebagian besar wanita olahraga yang teratur mampu mengurangi gejala PMS yaitu mengurangi kelelahan dan stress, karena dapat meningkatkan produksi endorphin (pembunuh rasa sakit alami tubuh).
Tujuan: Mengetahui hubungan olahraga dengan kejadian pre menstrual syndrome pada remaja putri di SMA N 1 Banjarnegara tahun 2014.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah studi penelitian survei (studi korelasi) dengan pendekatan cross sectional. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer yaitu data yang didapatkan langsung dari responden dan data sekunder yaitu siswi SMA N 1 Banjarnegara yang diperoleh dari buku register siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas X, XI dan XII SMA N 1 Banjarnegara sebanyak 602 siswi. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik proporsional random sampling dengan jumlah sampel 85 responden. Teknik analisis yang digunakan adalah univariat yaitu untuk mengetahui prosentase masing-masing variabel dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square untuk menguji hipotesis.
Hasil penelitian: Olahraga pada remaja putri di SMA N 1 Banjarnegara sebagian besar dalam kategori ringan yaitu sebanyak 59 anak (69,4%). Kejadian pre menstrual syndrome remaja putri sebagian besar mengalami pre menstrual syndrome yaitu sebanyak 57 anak (67,1%). Ada hubungan yang signifikan antara olahraga dengan kejadian pre menstrual syndrome pada remaja putri dengan nilai signifikansi 0,000. Kekuatan hubungan pada tingkat atau kategori kuat yaitu didapat sebesar 0,560.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang kuat antara olahraga dengan kejadian pre menstrual syndrome pada remaja putri di SMA N 1 Banjarnegara tahun 2014.

Kata Kunci: olahraga, pre menstrual syndrome, remaja putri.
Pustaka: 60 (2003-2013)


Ketersediaan

C. 2501C. 2501perpustakaan InstitusiTersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
R 613.9 C. 2501
Penerbit AKBID YLPP : Purwokerto.,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
R 613.9
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya